Senin, 28 September 2015

SukuNias | Sekilas tentang Suku Nias

Sekilas tentang Suku Nias



Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau Nias. Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah).

Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.

Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta(12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.



Mitologi

Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.


Penelitian Arkeologi

Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 dan hasilnya ada yang dimuat di Tempointeraktif, Sabtu 25 November 2006 dan di Kompas, Rabu 4 Oktober 2006 Rubrik Humaniora menemukan bahwa sudah ada manusia di Pulau Nias sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut Vietnam.


Budaya Nias

Dalam budaya Ono Niha terdapat cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama yang termakna dalam salam “Ya’ahowu” (dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia “semoga diberkati”). Dari arti Ya’ahowu tersebut terkandung makna: memperhatikan kebahagiaan orang lain dan diharapkan diberkati oleh Yang Lebih Kuasa. Dengan kata lain Ya’ahowu menampilkan sikap-sikap: perhatian, tanggungjawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Jika seseorang bersikap demikian, berarti orang tersebut memperhatikan perkembangan dan kebahagiaan orang lain : tidak hanya menonton, tanggap, dan bertanggungjawab akan kebutuhan orang lain (yang diucapkan : Selamat – Ya’ahowu), termasuk yang tidak terungkap, serta menghormatinya sebagai sesama manusia sebagaimana adanya. Jadi makna yang terkandung dalam “Ya’ahowu” tidak lain adalah persaudaraan (dalam damai) yang sungguh dibutuhkan sebagai wahana kebersamaan dalam pembangunan untuk pengembangan hidup bersama.



semoga bermanfaat dan jagalah suku Nias sekarang dan untuk selama-lamanya

SukuNias | 5 Fakta Menarik Tentang Suku Nias

Mengenal Ragam Sejarah, Tradisi, Budaya Suku Nias di Pulau Nias

Ya’ahowu Komunitas Nias Selatan Berikut ini adalah 5 Fakta Menarik Tentang Suku Nias yang terdiri dari Sejarah, Tradisi dan Budaya Suku Nias di Pulau Nias.

5 Fakta Menarik Tentang Suku Nias Di Pulau Nias Selatan:

1. Hombo Batu; Atau yang biasa disebut Lompat Batu.
  • Fakta yang pertama, yang tentunya sudah tidak asing lagi yaitu Tradisi Lompat Batu atau biasa disebut Hombo Batu” oleh masyarakat Suku Nias. Tradisi ini bisa ditemukan antara lain di Desa Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan. Tradisi ini sudah ada sejak dahulu kala di masa para leluhur, dijadikan sebagai ajang uji mental & fisik bagi setiap pemuda suku nias. Adapun Batu yang di lompati tersebut merupakan batu-batu besar dan disusun layaknya piramidadengan tinggi 2 (dua) meter, lebar 90 (sembilan puluh) sentimeter dan panjang 60 (enam puluh) sentimeter dengan permukaan atas yang datar dan terdapat batu penopang berukuran kecil sebagai pijakan kuda-kuda untuk melompat ke batu yang besar. (Baca: Tradisi Lompat Batu).
2. Kontsruksi dan Tehnik Bangunan/Rumah Adat/Tradisional Suku Nias Yang Ramah Lingkungan.
  • Fakta menarik selanjutnya dari Suku Nias adalah padaBangunan/Rumah Tradisionalnya. Dimana Konstruksi Dan Tehnik pembuatannya sangat ramah lingkungan. Faktor masuknya penerangan yang berasal dari cahaya alam dengan posisi jendela berada diatas atap. Keberadaan kisi-kisi jendela serta ruang pada bagian atap yang luas memaksa sirkulasi udara masuk kedalam rumah sehingga menciptakan suhu yang sejuk di dalam rumah. Dan beberapa konstruksi serta tehnik lainnya yang justru memiliki perbedaan dan kelebihan tersendiri dari tiga bagian wilayah tengah, utara dan selatan di Pulau Nias. (Baca: Kontsruksi dan Tehnik Bangunan/Rumah Tradisional Suku Nias Yang Ramah Lingkungan)
10 Fakta Tentang Suku Nias - Rumah Adat Nias
3. Li Niha; Atau Bahasa Nias.
  • Fakta berikutnya adalah tentang Bahasa Nias atau disebut Li Niha.Meskipun bahasa Nias masih belum diketahui persis asal-usulnya, namun keunikan pada bahasa ini disetiap akhir kalimat atau kata, memiliki akhiran huruf vokal atau huruf hidup. Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yaitu a,i,u,e,o, ditambah dengan huruf ö (baca: “e”nam).
4. Konstruksi Bangunan Rumah Adat Nias Dibangun Tanpa Paku dan Tali. Namun Tahan Gempa.
  • Omo Sebua adalah jenis rumah adat atau rumah tradisional dari Pulau NiasSumatera Utara. Omo sebua adalah rumah yang khusus dibangun untuk kepala adat desa dengan tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi. Omo sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu. Akses masuk ke rumah hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu jebakan. Bentuk atap rumah yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, omo sebua pun diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
Rumah Adat Raja Suku Nias
Omo Nifolasara Sebua | Rumah Adat Suku Nias
5. Leluhur Sulu Nias
  • Meskipun para peneliti Arkeologi belum menemukan secara pasti siapa dan dimana asal-usul suku nias karena adanya missing link. Namun melalui penelitian genetika diperkirakan bahwa leluhur suku nias datang dari Taiwan melalui jalur Filipina sekitar 4000-5000 tahun lalu. Penelitian tersebut dilakukan melalui 440 contoh darah warga di 11 desa di Pulau Nias. Kromosom-Y dan mitokondria-DNAorang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina. Kromosom-Y adalah pembawa sifat laki-laki. Manusia laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Mitokondria-DNA (mtDNA) diwariskan dari kromosom ibu. (Baca: Penelitian Arkeologi).
Leluhur Nias
Sebagai catatan bahwa 5 Fakta yang dituliskan diatas hanyalah sekelumit kecil dari fakta menarik lainnya tentang Suku Nias. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sejarah, Tradisi dan Budaya Nias memiliki ragam yang sangat banyak dan layak untuk dipelajari baik oleh masyarakat nias sendiri maupun masyarakat luar.

semoga kebudayaan suku nias dapat terjaga dengan baik
Ya'ahowu
Jangan Lupa Tinggalkan Jejak